Telinga Jarang Dirawat, Apakah Bisa Menimbulkan Gangguan Mendengar?

ranahteknologi.com-Merawat telinga merupakan bagian penting dari menjaga kesehatan tubuh, terutama untuk melindungi pendengaran. Seiring bertambahnya usia, kehilangan pendengaran bisa terjadi secara alami. Namun, kebiasaan positif dan perawatan telinga yang tepat bisa membantu menjaga pendengaran tetap optimal.
Telinga bukan hanya organ pendengaran, tetapi juga berperan dalam keseimbangan tubuh. Merawat telinga dengan benar meliputi beberapa beberapa cara membersihkan telinga secara tepat, menghindari suara keras, menjaga kebersihan setelah terkena air, serta memeriksakan telinga secara rutin. Berikut panduan lengkapnya!
Rajin Membersihkan Telinga dengan Cara yang Benar
Membersihkan telinga adalah tahap pertama dalam perawatan pendengaran. Namun, penting untuk tidak menggunakan benda kecil atau tajam seperti cotton bud, penjepit, atau benda keras lainnya. Benda-benda tersebut bisa merusak gendang telinga atau saluran telinga, bahkan memicu infeksi.
-Gunakan kain lembut atau tisu basah untuk membersihkan bagian luar telinga, termasuk cuping telinga.
-Bersihkan area tindik dengan alkohol gosok untuk mencegah infeksi.
-Biarkan kotoran telinga alami (cerumen) membersihkan liang telinga secara sendiri.
-Jika terjadi penumpukan kotoran telinga yang menghalangi pendengaran, jangan mencoba membersihkan sendiri. Segera temui dokter atau tenaga kesehatan profesional.
Kotoran telinga sebenarnya memiliki fungsi melindungi telinga dari debu, bakteri, dan kelembapan berlebih. Oleh karena itu, membersihkan telinga dengan cara yang tepat justru membantu menjaga kesehatannya tanpa menimbulkan bahaya.
Hindari Suara Keras
Salah satu penyebab utama gangguan pendengaran adalah paparan suara keras dalam jangka waktu lama. Menurut National Health Service (NHS), suara di atas 85 desibel (dB) bisa membahayakan pendengaran jika terpapar terus-menerus. Sebagai gambaran,
-Berbisik 30 dB
-Percakapan normal 60 dB
-Lalu lintas ramai 70–85 dB
-Musik di headphone maksimal 100–110 dB
-Suara pesawat lepas landas 120 dB
Tanda-tanda telinga terkena paparan suara keras atau mendapat gangguan pendengaran antara lain,
-Harus meninggikan suara untuk berbicara dengan orang lain
-Tidak bisa mendengar percakapan normal
-Telinga berdenging atau terasa teredam
BACA JUGA:Sound Horeg: Hiburan Rakyat yang Bisa Mengancam Pendengaran Balita dan Lansia
Berhati-hati Saat Mendengarkan Musik
Musik melalui headphone atau earphone bisa menjadi penyebab kerusakan pendengaran jika tidak diperhatikan. Cara cara mendengarkan musik dengan baik dan aman antara lain,
-Gunakan headphone atau earphone peredam bising untuk mengurangi suara di luar.
-Jangan mendengarkan musik lebih dari 60% volume maksimal.
-Batasi durasi penggunaan headphone maksimal satu jam, dengan jeda lima menit setiap jamnya.
-Gunakan pengaturan volume otomatis jika perangkat mendukung.