Jenis-Jenis Kompor Tanam: Memilih Jenis Kompor untuk Dapur Modern

kompor tanam

ranahteknologi.com-Desain rumah modern minimalis semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya pada ruang tamu, kamar tidur, atau area kerja, dapur kini menjadi ruang yang banyak dipoles dengan konsep minimalis yang mewah dan efisien. Salah satu elemen yang mendukung desain tersebut adalah penggunaan kompor tanam. Selain memberikan tampilan dapur yang lebih bersih, kompor ini juga menawarkan kesan rapi, modern, dan menyatu dengan kitchen set.

Di sisi lain, kompor tanam kini mulai menggantikan kompor freestanding cooktop (kompor gas atau listrik konvensional) yang peletakannya cukup di atas meja tanpa harus melalui proses instalasi. Kompor freestanding ini memang praktis, namun dari segi estetika dan efisiensi ruang, banyak pengguna beralih ke kompor tanam karena tampilannya lebih mewah. Inilah alasan mengapa keberadaan kompor tanam semakin digemari oleh para pemilik rumah modern.

Beikut mengenai jenis-jenis kompor tanam, kelebihan dan kekurangannya, serta perbandingannya dengan kompor konvensional.

Jenis-Jenis Kompor Tanam

Secara umum, kompor tanam atau built-in hob hadir dalam tiga varian utama yang dibedakan berdasarkan sumber energi yang digunakan. Meskipun terlihat serupa dari segi desain karena semuanya ditanam pada meja dapur, masing-masing memiliki mekanisme, efisiensi, dan kebutuhan perawatan berbeda.

Berikut adalah jenis-jenis kompor tanam yang banyak digunakan:

Kompor Gas Tanam

kompor gas tanam

Jenis pertama adalah kompor gas tanam yang bekerja menggunakan bahan bakar gas LPG. Nyala api dari kompor ini dihasilkan sama seperti kompor gas biasa, hanya saja instalasinya tertanam pada kabinet dapur sehingga tampilannya lebih elegan.

Keunggulan utamanya adalah kemudahan dalam mengatur besar kecil api karena nyala api terlihat jelas. Selain itu, bila terjadi pemadaman listrik, kompor gas tanam tetap dapat digunakan tanpa kendala.

Kompor Listrik Tanam

kompor listrik tanam

Bekerja menggunakan elemen pemanas yang terdapat di bawah permukaan kaca keramik. Saat dialiri listrik, tungku akan panas dan memanaskan peralatan masak di atasnya. Desainnya sangat minimalis, dan di sisi lain permukaan datarnya membuat dapur tampak modern serta mudah dibersihkan.

BACAJUGA:Rekomendasi 8 Kulkas Polytron Murah Terbaru 2025:(1 Pintu & 2 Pintu)

Namun, karena menggunakan listrik sebagai sumber energi, penggunaan kompor listrik tanam akan memengaruhi konsumsi daya rumah.

Kompor Induksi Tanam

ilustrasi kompor induksi tanam

Kompor ini memanfaatkan elektromagnetik untuk memanaskan peralatan masak yang berbahan dasar besi. Menariknya, kompor ini tidak menghasilkan panas langsung pada permukaan kaca, melainkan panas ditransfer melalui panci.

Apabila menyentuh area sekitar tungku saat kompor baru digunakan, bagian itu tetap relatif dingin, sehingga lebih aman daripada kompor listrik biasa.

Meskipun demikian, kompor induksi tanam memerlukan peralatan masak khusus yang kompatibel, seperti wajan dengan dasar magnetis.

Kelebihan dan Kekurangan Kompor Tanam

Ssering menemukan bahwa pemilik rumah memilih kompor tanam bukan hanya karena tampilannya. Selain estetika, keamanan dan fitur modern juga menjadi alasan kuat. Disisi lain, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum membeli.

Berikut pembahasan lengkapnya.

Kelebihan Kompor Tanam

1. Tampilan Minimalis, Mewah, dan Rapi

Penggunaan kompor tanam memberikan kesan elegan pada dapur. Karena kompor tertanam rapi di dalam meja, tampilan keseluruhan dapur menjadi lebih bersih. Selain itu, desain yang menyatu dengan kitchen set membuat ruang dapur tampak lebih profesional.

2. Area Dapur Lebih Bersih dan Mudah Dibersihkan

Tidak ada celah besar atau sudut yang sulit dijangkau seperti halnya pada kompor konvensional. Misalnya, jika ada tumpahan makanan, cukup mengelap permukaan kaca tanpa harus mengangkat tungku atau kisi besi.

3. Ukuran Lebih Ringkas

Dibandingkan kompor freestanding yang cenderung besar, kompor tanam memiliki ukuran yang lebih kecil dan hemat tempat. Disisi lain, hal ini membuat dapur terasa lebih luas dan lapang.

4. Lebih Aman

Kompor tanam memiliki fitur keamanan tambahan, seperti sensor panas, pemutus otomatis, hingga child lock. Selain itu, karena posisi kompor tidak menonjol ke luar meja, resiko tersenggol menjadi lebih kecil.

5. Dilengkapi Fitur Modern

Pada beberapa model kompor induksi, fitur seperti timer, pengaturan presisi suhu, hingga mode pemanas cepat menjadi keunggulan yang tidak dimiliki kompor konvensional.

Kekurangan Kompor Tanam

Meskipun menawarkan banyak keunggulan menarik, kompor tanam memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan:

1. Tidak Dapat Dipindahkan

Kompor tanam dipasang secara permanen di meja dapur. Jika ingin memindahkan posisi dapur, harus melakukan instalasi ulang yang tidak murah.

2. Harga Lebih Mahal

Dibandingkan kompor konvensional, harga kompor tanam jauh lebih tinggi, baik harga unit maupun biaya instalasinya.

3. Memerlukan Teknisi untuk Pemasangan

Proses pemasangan membutuhkan keahlian karena harus membuat lubang di meja dapur agar kompor tertanam dengan presisi. Hal ini membutuhkan teknisi profesional.

4. Perlu Modifikasi Meja

Untuk memasang kompor tanam, meja atau kabinet dapur harus dilubangi. Jika material meja kurang kuat, perlu melakukan penguatan tambahan.

BACAJUGA:Perbandingan Kompor Listrik dengan Kompor Gas: Mana yang Lebih Efisien, dan Aman

Untuk dapur bergaya modern minimalis, kompor tanam jelas memberikan nilai estetika dan keamanan lebih baik. Namun, untuk kebutuhan fleksibilitas tinggi dan anggaran terbatas, kompor konvensional tetap menjadi pilihan yang tepat.

Baik kompor tanam maupun kompor konvensional memiliki kelebihan dan kekurangan yang seimbang. Disisi lain, keputusan akhir tetap harus mempertimbangkan kebutuhan memasak, budget, desain dapur, serta preferensi pribadi anda. Semoga bermanfaat!.

BACAJUGA: