Mengenal Risiko Bisnis Beserta Contoh Jenis-Jenisnya untuk Calon Pengusaha
ranahteknologi.com-Dalam menjalankan suatu bisnis, risiko bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Setiap pelaku usaha, baik skala kecil maupun besar, pasti akan menghadapi risiko. Memahami pengertian risiko bisnis dan jenis-jenisnya akan sangat membantu dalam mengelola risiko agar dampak kerugian bisa diminimalisir.
Memahami risiko bisnis bukan berarti membuat kita takut untuk berbisnis. Sebaliknya, dengan pemahaman yang tepat, pelaku usaha dapat membuat strategi yang matang untuk menghadapi berbagai kemungkinan. Artikel ini akan membahas secara lengkap pengertian risiko bisnis dan contoh-contoh risiko yang umum dihadapi pelaku usaha.
Pengertian Risiko Bisnis
Secara sederhana, risiko bisnis adalah ancaman atau tantangan yang dapat mengganggu jalannya bisnis, bahkan mengancam keberlangsungan perusahaan. Risiko bisnis biasanya dapat menimbulkan potensi kerugian finansial, gangguan operasional, hingga ancaman kebangkrutan.
Dalam dunia bisnis, risiko terbagi menjadi dua kategori utama:
-
Risiko Internal
Risiko yang berasal dari dalam perusahaan, misalnya kesalahan manajemen, karyawan yang kurang kompeten, atau gangguan operasional. -
Risiko Eksternal
Risiko yang muncul dari faktor luar perusahaan, misalnya perubahan tren pasar, kondisi ekonomi, bencana alam, atau regulasi pemerintah yang baru.
Dengan memahami perbedaan risiko internal dan eksternal, pelaku usaha dapat merencanakan strategi mitigasi yang tepat sehingga dampak negatif risiko dapat diminimalkan.
Jenis Risiko Bisnis dan Contohnya
Berikut adalah jenis-jenis risiko bisnis yang sering dihadapi pelaku usaha beserta contoh nyata dalam praktik bisnis:
Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang muncul akibat proses internal bisnis tidak berjalan dengan baik. Jenis risiko ini termasuk risiko internal karena berasal dari fungsi operasional perusahaan sendiri. Contohnya:
-
Kesalahan karyawan dalam proses produksi yang menyebabkan kerugian.
-
Mesin produksi yang rusak dan mengganggu proses operasional.
-
Sistem IT yang gagal sehingga pesanan pelanggan tertunda.
Disisi lain, risiko operasional juga dapat muncul karena kurangnya pengawasan atau SOP yang tidak jelas, sehingga perusahaan kesulitan mengantisipasi gangguan yang muncul.
Risiko Finansial
Risiko finansial berkaitan dengan arus kas dan pengelolaan uang dalam bisnis. ,Muncul baik dari internal maupun eksternal perusahaan. Contohnya:
-
Pelanggan atau mitra bisnis gagal melakukan pembayaran.
-
Perusahaan tidak mampu membayar utang atau pinjaman di bank.
-
Nilai tukar mata uang asing yang berubah drastis memengaruhi biaya impor barang.
Selain itu, risiko finansial juga dapat muncul akibat perencanaan keuangan yang kurang matang. Misalnya, terlalu banyak menginvestasikan modal pada satu proyek sehingga mengurangi likuiditas perusahaan.
Risiko Pasar (Market Risk)
Risiko eksternal yang muncul akibat perubahan tren atau kondisi pasar secara tiba-tiba. Sering terjadi di bisnis yang sangat bergantung pada permintaan konsumen atau tren tertentu. Contohnya:
-
Bisnis makanan dan minuman yang mengandalkan tren kekinian, seperti minuman boba atau kopi spesial. Ketika tren sudah berlalu, permintaan menurun drastis.
-
Produk fashion yang cepat ketinggalan zaman sehingga stok lama sulit terjual.
-
Fluktuasi harga bahan baku akibat perubahan pasar global.
Disisi lain, risiko pasar juga dapat muncul akibat kompetitor baru yang menawarkan produk lebih inovatif, sehingga bisnis yang stagnan kehilangan pelanggan.
Risiko Strategik
Muncul akibat kesalahan dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan. Risiko ini dapat mengganggu arah dan tujuan bisnis dalam jangka panjang. Contohnya:
-
Keputusan ekspansi bisnis yang terlalu cepat tanpa riset pasar memadai.
-
Memilih mitra bisnis yang tidak sejalan dengan visi perusahaan.
-
Mengubah model bisnis tanpa mempertimbangkan kemampuan internal perusahaan.
Risiko strategik juga bisa muncul dari kesalahan dalam memilih strategi pemasaran atau investasi. Jika tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa sangat merugikan bagi kelangsungan bisnis.
Mengelola Risiko Bisnis dengan Tepat
Mengetahui pengertian risiko bisnis dan jenisnya sangat penting. Namun, mengelola risiko bisnis dengan strategi yang tepat jauh lebih penting untuk memastikan bisnis tetap berjalan. Pelaku usaha harus mampu mengidentifikasi risiko potensial, baik dari internal maupun eksternal. Misalnya, melakukan audit internal rutin, survei pasar, dan analisis tren bisnis.
Setiap risiko yang diidentifikasi sebaiknya memiliki strategi mitigasi. Misalnya, untuk risiko finansial, perusahaan bisa menyediakan dana cadangan atau asuransi bisnis. Risiko bisnis bersifat dinamis dan dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, monitoring rutin sangat penting agar perusahaan dapat menyesuaikan strategi secara cepat.
Diversifikasi Produk atau Layanan, seperti bisnis makanan yang awalnya mengandalkan satu jenis produk, dapat menambahkan varian lain agar risiko pasar bisa diantisipasi.
Pelatihan dan Pengembangan SDM, dengan risiko operasional dapat diminimalisir dengan meningkatkan kemampuan karyawan melalui pelatihan rutin. SDM yang kompeten dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan efisiensi operasional.
BACAJUGA:Lebih Besar Untung Mana, Menjadi Dropshipper atau Reseller?
Risiko bisnis adalah bagian yang tidak terpisahkan dari usaha apapun. Risiko bisa berasal dari internal maupun eksternal dan dapat mengancam keberlangsungan bisnis.
Memahami pengertian risiko bisnis dan contohnya sangat membantu pelaku usaha untuk meminimalisir potensi kerugian. Dengan strategi mitigasi yang tepat, risiko tidak hanya dapat dikurangi, tetapi juga bisa dijadikan peluang untuk pengembangan bisnis. Semoga bermanfaat.

