Cara Mengetahui Usia Ban Mobil dengan Tepat: Waspada Bahaya Ban Tua
ranahteknologi.com-Usia ban mobil sering diabaikan oleh pemilik kendaraan. Meskipun terlihat sepele, kondisi ban sangat menentukan kenyamanan sekaligus keselamatan saat berkendara. Sayangnya, masih banyak pengendara yang tidak menyadari bahwa ban yang mereka gunakan sudah melewati usia pakai ideal. Bahkan, beberapa pengguna kendaraan tidak mengetahui cara cek usia ban mobil yang benar sehingga terus memakai ban yang sebenarnya sudah tidak layak jalan.
Di sisi lain, Saat membeli ban baru, tidak sedikit toko yang masih menyimpan ban stok lama dan menjualnya sebagai ban baru. Meskipun produksi ban tersebut sudah lewat bertahun-tahun. Secara kasat mata ban mungkin tampak baru, tetapi usia ban yang terlalu tua dapat menurunkan kualitas dan keselamatannya. Oleh sebab itu, memahami cara memeriksa umur ban sangat membantu agar Anda tidak tertipu saat membeli ban pengganti yang baru.
Risiko Memakai Ban Tua
Sebelum membahas cara cek usia ban mobil, penting untuk memahami risiko apa saja yang dapat muncul saat menggunakan ban yang sudah berumur. Beberapa ahli otomotif menyebutkan bahwa ban yang terbuat dari material karet elastis akan mengalami proses penuaan alami. Seiring waktu, elastisitas ban akan menurun dan menyebabkan karet berubah menjadi kaku hingga getas. Proses ini bahkan tetap terjadi meskipun ban tidak digunakan sama sekali.
1. Ban Menjadi Getas dan Tidak Elastis
Seiring bertambahnya usia, karet ban kehilangan kemampuan lenturnya. Hal ini membuat ban terasa keras dan getas. Kondisi tersebut tentu mengurangi kenyamanan berkendara. Selain itu, tingkat grip ban terhadap permukaan jalan akan berkurang, sehingga risiko terjadi slip semakin besar.
2. Struktur Ban Berubah
Selain menjadi getas, ban berusia tua rentan mengalami perubahan struktur internal. Meskipun secara fisik terlihat utuh, struktur di bagian dalam bisa melemah. Perubahan struktur ini bisa menyebabkan ban mudah benjol, cepat aus, atau bahkan pecah saat digunakan di kecepatan tinggi.
3. Risiko Pecah Ban Lebih Tinggi
Ban yang sudah tua tidak lagi memiliki kekuatan yang sama seperti saat baru diproduksi. Akibatnya, tekanan angin atau panas berlebih dapat membuat ban meledak di tengah perjalanan. Kondisi pecah ban saat berkendara tentu sangat berbahaya, terlebih jika terjadi di jalan tol atau saat kendaraan melaju dalam kecepatan tinggi.
BACAJUGA:Bolehkah Ganti Ukuran Ban Motor? Ini Batas Aman dan Risikonya
4. Performa Mobil Menurun
Ban tua tidak mampu memberikan performa optimal. Misalnya, daya cengkeram minim menyebabkan pengereman menjadi kurang efektif. Selain itu, handling mobil juga terasa tidak stabil. Dengan kata lain, mengurangi kenyamanan dan juga membahayakan keselamatan.
Cara Cek Usia Ban Mobil yang Benar
Setelah memahami risikonya, kini saatnya mempelajari cara cek usia ban mobil. Sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri dalam hitungan detik. Anda hanya perlu mengetahui di mana lokasi kode produksi ban dan bagaimana cara membaca angkanya.
1. Temukan Kode Produksi Ban (TIN)
Setiap ban dilengkapi kode produksi yang disebut TIN (Tyre Identification Number). Kode ini biasanya terletak di dinding samping ban (sidewall). Meskipun terdapat beberapa angka dan huruf, Anda cukup fokus pada empat digit angka terakhir.
Sebagai contoh gambar diatas, jika Anda menemukan kode 4714, menginformasikan bahwa proses produksinya ban berlangsung pada minggu ke-47 tahun 2014. Artinya ban tersebut diproduksi pada minggu ke-47 tahun 2014.
2. Pahami Usia Ideal Ban Mobil
Sebagian besar pabrikan ban merekomendasikan usia maksimal ban berkisar antara 5 hingga 6 tahun sejak tanggal produksi, bukan sejak tanggal pembelian. Misalnya, apabila ban diproduksi tahun 2014 dengan kode 4714, maka idealnya ban digunakan hingga tahun 2019–2020.
Namun, usia bukan satu-satunya penentu ban masih layak atau tidak. Disisi lain, kondisi penyimpanan juga sangat memengaruhi kualitas ban. Ban yang disimpan di gudang panas atau lembap akan mengalami penuaan lebih cepat.
3. Cek Kondisi Fisik Ban Secara Visual
Meskipun usia ban masih muda, bukan berarti otomatis aman digunakan. Oleh karena itu, selain memeriksa kode produksi, Anda juga perlu mengecek kondisi fisik ban, seperti permukaan ban sudah gundul, terdapat sobekan atau tidak di permukaan luar/dalam ban, terlihat retakan kecil di dinding ban, ada benjolan di ban dan pola alur ban yang aus tidak rata.
Jika ditemukan masalah tersebut, maka sebaiknya ban segera diganti meskipun usia produksi masih relatif baru.
4. Hindari Membeli Ban Baru yang Usianya Terlalu Tua
Ketika membeli ban baru, jangan hanya tergiur pada harga murah. Banyak ban tua yang diobral dengan harga murah padahal kualitasnya sudah menurun. Misalnya, ban yang diproduksi lima tahun lalu tetapi baru dijual sekarang. Secara fisik tampak baru, namun performanya tidak lagi optimal.
Selain itu, pastikan toko ban menyimpan stok ban di tempat yang tidak terkena panas matahari langsung. Penyimpanan yang buruk dapat mempercepat proses penuaan ban meskipun belum pernah dipasang di kendaraan.
Untuk menghindari kesalahan saat membeli ban, periksa TIN sebelum membeli ban, utamakan ban dengan usia produksi maksimal dua tahun, pilihlah ban sesuai ukuran standar mobil, pastikan toko terpercaya dan jangan tergiur harga terlalu murah.
BACAJUGA:Panduan Lengkap Jadwal Ganti Oli Mobil dan Motor, Pakai Waktu atau Jarak Tempuh?
Selain itu, lakukan rotasi ban setiap 10.000 km untuk menjaga usia pakai tetap merata. Merawat ban dengan benar akan memperpanjang umur ban dan menjaga kenyamanan berkendara. Semoga bermnafaat!
Di setiap perkembangan dunia, ranahteknologi.com berupaya memberi fakta yang jelas dan informatif yang sesuai. Dukung terus ranahteknologi.com agar kami dapat menghadirkan konten yang informatif dan berkualitas untuk Anda.
