7 Inovasi Teknologi Mesin Digital Printing: Referensi Pelaku Industri Percetakan
ranahteknologi.com-Industri percetakan terus bergerak cepat mengikuti perkembangan teknologi. Salah satu yang mengalami lompatan besar adalah teknologi mesin digital printing. Jika beberapa tahun lalu proses cetak masih bergantung pada pembuatan pelat dan workflow yang panjang, kini semuanya berubah menjadi lebih efisien, fleksibel, dan personal. Tidak mengherankan jika teknologi digital printing semakin mendominasi, sementara mesin analog mulai ditinggalkan karena kurang efisien, terutama untuk produksi skala kecil.
Menariknya, digital printing tidak hanya fokus pada kecepatan pencetakan saja. Sebaliknya, industri kini bergerak menuju sentuhan teknologi yang lebih cerdas, lebih ramah lingkungan, dan lebih terkoneksi. Hal ini memberikan dampak besar bagi pemilik usaha percetakan, produsen kemasan, hingga industri kreatif seperti fashion, merchandise, dan advertising.
1. Bisnis Cetak Semakin Fokus pada Keberlanjutan Lingkungan
Kesadaran terhadap isu lingkungan meningkat di berbagai sektor, tidak terkecuali industri digital printing. Selain meningkatnya regulasi mengenai limbah produksi, konsumen modern terutama generasi muda kini cenderung memilih produk dengan jejak karbon lebih rendah. Di sinilah teknologi mesin digital printing berperan besar.
Tinta Ramah Lingkungan Semakin Diunggulkan
Tinta berbahan dasar minyak mulai ditinggalkan karena menghasilkan VOC (Volatile Organic Compound) yang berdampak buruk bagi kualitas udara serta sulit didaur ulang. Sebagai gantinya, banyak produsen kini mengembangkan tinta berbahan dasar air yang lebih aman digunakan.
Selain itu, penggunaan tinta ramah lingkungan membuat proses produksi menjadi lebih efisien. Misalnya, proses pencetakan tidak menghasilkan banyak limbah kimia dan lebih mudah dibersihkan. Di sisi lain, tinta jenis ini memiliki kualitas warna yang terus meningkat sehingga hasil cetak tetap tajam dan stabil.
Digital Printing Membantu Mengurangi Limbah Pelat Cetak
Berbeda dengan mesin analog yang membutuhkan pelat baru untuk setiap desain, mesin digital printing memungkinkan file langsung terkirim ke printer. Proses ini menghilangkan kebutuhan pelat sepenuhnya sehingga limbah berkurang drastis.
Selain itu, perubahan desain dapat dilakukan secara cepat dan fleksibel. Hal ini sangat membantu industri kemasan, label, hingga percetakan promosi.
Penggunaan Tinta UV yang Lebih Efisien dan Tahan Lama
Tinta UV menjadi salah satu tren besar lain yang semakin banyak digunakan. Proses curing menggunakan sinar ultraviolet membuat hasil cetak lebih cepat kering, tahan gesekan, dan bisa diaplikasikan ke berbagai material. Misal kaca, plastik, logam dan akrilik
BACAJUGA:5 Jenis Tinta Printer Epson: Fungsi, Kelebihan & Cara Memilihnya
Teknologi ini juga mengurangi penggunaan pelarut berbahaya, menjadikannya pilihan ramah lingkungan.
2. Teknologi 3D Printing
Pencetakan 3D bukan lagi sesuatu yang dianggap eksperimental. Momentum di mana teknologi ini semakin merakyat dan digunakan dalam berbagai sektor bisnis.
Selain itu, banyak konten kreator menampilkan bagaimana printer 3D dapat menghasilkan produk unik dari rumah dan membuat masyarakat semakin tertarik mencoba. Pemilik bisnis digital printing juga melihat peluang besar, terutama untuk memperluas layanan dan meningkatkan variasi produk. Aplikasi 3D Printing yang semakin luas dan teknologi ini digunakan dalam desain industri, prototyping produk, arsitektur, pembuatan pola, aksesori dan merchandise
Kemampuan 3D printing untuk membuat objek kompleks tanpa cetakan tambahan menjadikannya alat cepat dan hemat biaya.
Teknologi SLS dan FDM Mendominasi
-
SLS (Selective Laser Sintering) menggunakan laser untuk menyatukan bubuk material menjadi struktur padat.
-
FDM (Fused Deposition Modeling) menggunakan proses ekstrusi bahan polimer lapis demi lapis.
Keduanya memungkinkan desain rumit dibuat dengan akurasi tinggi dan biaya terjangkau.
3. Mesin Cetak Digital Beresolusi Tinggi Makin Banyak Dipilih
Kualitas gambar menjadi prioritas dalam banyak industri percetakan modern. Mulai dari fashion printing, fotografi, hingga seni visual, semua membutuhkan hasil warna presisi dan detail halus.
Mesin digital printing terbaru menghadirkan resolusi sangat tinggi yang sebelumnya hanya bisa dicapai mesin offset. Selain itu, mesin modern juga menawarkan kemampuan kalibrasi warna otomatis sehingga hasil cetak tetap konsisten dari awal hingga akhir.
4. Print as a Service (PraaS)
Kehadiran layanan Print as a Service (PraaS). Konsep ini mirip SaaS atau DaaS, di mana pelanggan tidak perlu membeli perangkat cetak secara langsung. Mereka cukup berlangganan dan mendapatkan akses ke peralatan, perawatan, serta suplai tinta atau media.
-
mengurangi biaya investasi awal
-
maintenance ditangani penyedia layanan
-
fleksibel sesuai kebutuhan bisnis
-
upgrade perangkat lebih mudah
Perusahaan tidak perlu lagi membeli mesin digital printing mahal. Cukup dengan kontrak berlangganan, mereka bisa menggunakan mesin berteknologi terbaru.
5. Web-To-Print Layanan Pesan Cetak Semakin Mudah
Dengan meningkatnya kebutuhan personalisasi produk, layanan web-to-print semakin diminati. Teknologi ini memungkinkan pelanggan memesan produk cetak secara online tanpa harus datang ke toko. Konsumen dapat pilih produk, unggah desain, modifikasi tampilan, checkout dan kirim ke alamat yang diinginkan. Bisnis web-to-print diprediksi bertumbuh signifikan karena kemudahan ini.
Jenis Mesin Cetak yang Populer di Layanan Web-To-Print
-
DTG (Direct to Garment)
-
Printer Sublimasi
-
Printer Offset Digital
Ketiga jenis mesin ini mendukung produksi cepat dan fleksibel, cocok untuk cetak satuan hingga massal.
6. Otomatisasi Proses Cetak dengan AI
Di era modern, efisiensi adalah kunci keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, mesin digital printing terbaru mulai menggunakan kecerdasan buatan untuk mengotomatisasi berbagai proses.
-
memonitor kualitas cetak secara real-time
-
mendeteksi cacat warna
-
mengoptimalkan penggunaan tinta
-
memprediksi maintenance
Selain itu, otomatisasi membantu mengurangi human error, yang sering terjadi dalam proses cetak tradisional.
7. Cyber Security Menjadi Prioritas Baru Industri Percetakan
Karena sebagian besar mesin digital printing kini terkoneksi dengan internet, ancaman keamanan digital semakin meningkat. Misalnya risiko akses ilegal, pencurian data desain, hingga malware. Untuk itu, produsen mesin kini menambahkan fitur keamanan tingkat tinggi seperti:
-
Penggunaan protokol perlindungan jaringan, termasuk firewall serta teknologi enkripsi.
-
Software keamanan untuk mengidentifikasi serangan malware maupun ransomware.
-
Sistem keamanan fisik seperti kamera pengawas, akses kontrol, dan segel anti-tamper untuk mencegah akses tidak sah.
-
Melakukan update perangkat lunak secara berkala guna memastikan mesin cetak tetap aman dan beroperasi optimal.
Selain perlindungan perangkat, pelatihan keamanan bagi karyawan juga menjadi penting agar ancaman dapat dicegah sejak awal.
BACAJUGA:Silicon-Carbon: Inovasi Baterai Baru Pengganti Lithium-ion di Smartphone Modern
Perkembangan teknologi mesin digital printing menawarkan peluang besar bagi industri percetakan. Selain memberikan akses pada hasil cetak berkualitas tinggi, teknologi ini juga membantu bisnis lebih fleksibel, ramah lingkungan, serta mampu memenuhi kebutuhan personalisasi. Semoga bermanfaat!
Di setiap perkembangan dunia, ranahteknologi.com berupaya memberi fakta yang jelas dan informatif yang sesuai. Dukung terus ranahteknologi.com agar kami dapat menghadirkan konten yang informatif dan berkualitas untuk Anda.

